Cara Memakai Multimeter - Calon Teknisi | Free Download BIOS

Calon Teknisi | Free Download BIOS

Free download BIOS, Schematic, Boardview & Kursus Teknisi Laptop Online Interaktif.

Cara Memakai Multimeter

Share This
      Ok teman kali ini kang eko akan memperkenalkan wacana alat ukur yang sangat penting atau harus punya dalam dunia servis elektro alat ini namanya multimeter atau multiujiter atau ada juga yang menyebut AVO meter.untk yang ingin berguru mengukur tegangan silahkan di baca dan bagi yang belum paham boleh di tanyakan doi kotak komentar atau di ruang chat...siapppp silahkan lanjuttt
Skala Multimeter
                                               


Trik memakai Multimeter
  1. Mengukur tegangan DC
    • Atur Selektor pada posisi DCV.
    • Pilih skala batas ukur menurut asumsi besar tegangan yang akan di cek, kalau tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
    • Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertingi semoga multimeter tidak  rusak.
    • Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe  warna hitam pada titik (-) dilarang terbalik.
    • Baca hasil ukur pada multimeter.

  2. Mengukur tegangan AC
    • Atur Selektor pada posisi ACV.
    • Pilih skala batas ukur menurut asumsi besar tegangan yang akan di cek, kalau tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
    • Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertingi semoga multimeter tidak rusak.
    • Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
    • Baca hasil ukur pada multimeter.
  3. Mengukur berpengaruh arus DC
    • Atur Selektor pada posisi DCA.
    • Pilih skala batas ukur menurut asumsi besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
    • Perhatikan dengan benar batas maksimal berpengaruh arus yang bisa diukur oleh multimeter alasannya yaitu kalau melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementra tidak bisa digunakan dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
    • Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat  pengukuran tegangan DC dan AC, alasannya yaitu mengukur arus berarti  kita memutus salah satu relasi catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, kemudian menyebabkan multimeter sebagai penghubung.
    • Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
    • Baca hasil ukur pada multimeter.
  4. Mengukur nilai kendala sebuah resistor tetap
    • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
    • Pilih skala batas ukur menurut nilai resistor yang akan diukur.
    • Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
    • Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
    • Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.
  5. Mengukur nilai kendala sebuah resistor variabel (VR)
    • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
    • Pilih skala batas ukur menurut nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.
    • Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka  pengali sesuai batas ukur.
    • Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
    • Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.
  6. Mengecek hubung-singkat / koneksi
    • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
    • Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).
    • Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kable/terminal yang akan dicek koneksinya.
    • Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai kendala yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kable atau  terminal tersebut putus.
  7. Mengecek diode
    • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
    • Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
    • Hubungkan  probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.
    • Jika diode yang dicek berupa layar led maka batas ukur pada X1 dan ketika dicek, layar led akan menyala.
    • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti dioda baik, kalau tidak menunjuk berarti dioda  rusak putus.
    • Lepaskan kedua probe kemudian hubungkan  probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti  dioda baik, kalau bergerak berarti dioda rusak bocor tembus  katoda-anoda.
  8. Mengecek transistor NPN
    • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
    • Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
    • Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .
    • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, kalau tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-C.
    • Lepaskan kedua probe kemudian hubungkan  probe multimeter (+)  pada basis dan probe (-) pada kolektor.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, kalau bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
    • Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
    • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti transistor baik, kalau tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-E.
    • Lepaskan kedua probe kemudian hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, kalau bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
    • Hubungkan  probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, kalau bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
    • Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan.
  9. Mengecek transistor PNP
    • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
    • Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
    • Hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.
    • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, kalau tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
    • Lepaskan kedua probe kemudian hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, kalau bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
    • Hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
    • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, kalau tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
    • Lepaskan kedua probe kemudian hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, kalau bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
    • Hubungkan  probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.
    • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, kalau bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
    • Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan.
  10. Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)
    • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
    • Pilih skala batas ukur X 1 untk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untk untk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untk nilai elko dibawah 10uF.
    • Hubungkan  probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.
    • Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan hingga nilai tertentu (tergantung nilai elko) kemudian kembali ke posisi semula.
    • Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor.
    • Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.
     sumber:
     http://abisabrina.wordpress.com/2010/07/30/tips-menggunakan-multimeter/

Sumber http://ilmuserviskomputer.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment