Konsep Dasar Stp (Spaning Tree Protocol) Cisco - Calon Teknisi | Free Download BIOS

Calon Teknisi | Free Download BIOS

Free download BIOS, Schematic, Boardview & Kursus Teknisi Laptop Online Interaktif.

Konsep Dasar Stp (Spaning Tree Protocol) Cisco

Share This
KONSEP DASAR STP (SPANING TREE PROTOCOL) CISCO



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Bertemu lagi dengan aku Rizki Arohmansyah, kali ini aku akan membahas tentang konsep dasar STP di cisco.

A. LATAR BELAKANG
Karena saat memakai lebih dari 1 link akan ada port yang mati/terjadi loop.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
Agar tidak terjadi loop pada port.

C. PEMBAHASAN

Spanning Tree Protocol (STP) merupakan protocol yang berfungsi mencegah loop pada switch ketika switch memakai lebih dari 1 link dengan maksud redundancy. STP setips defaultnya diset aktif pada Cisco Catalyst. STP merupakan open standard (IEEE 802.1D).

STP sanggup mencegah:
  1. Broadchargert Storm.
  2. Multiple Fmemory rame Copies.
  3. Database Instability.


Ada bbrapa jenis STP:
  1. Open Standard : STP (802.1D), Rapid STP (802.1W), Multiple Spanning Tree MST (802.1S).
  2. Cisco Proprietary : PVST (Per Vlan Spanning Tree), PVST+, Rapid PVST.


Ketika Switch0 mengirim packet data dengan destination yang tidak terdapat pada MAC address tabelnya, maka Switch0 akan membroadchargert ke semua port hingga ke Switch1 Jika pada tabel MAC address Switch1 juga tidak terdapat destination tadi maka Switch1 akan kembali membroadchargert ke Switch0 dan akan menyerupai itu sehingga network down.


Ada bbrapa tips mengatasi hal tersebut:
  1. Hnya memakai 1 link (no redundancy).
  2. Shutdown salah satu interface, melsayakan shutdown manual pada salah satu interface atau setips otomatis memakai STP.


STP akan menciptakan blocking atau shutdown pada salah  satu port untk mencegah terjadinya loop. Ketika link utama down maka port yang sebelumnya blocking akan menjadi forward. Port blocking ditunjukkan dengan warna merah.


Trik kerja STP :

  1. Ketika STP aktif, masing-masing switch akan mengirimkan fmemory rame khusus satu sama lain yang disebut Bridge Protocol Data Unit (BPDU).
  2. Menentukan Root Bridge Switch dengan bridge id terendah akan menjadi root bridge. Bridge id = priority + MAC address, dalam satu LAN hnya ada satu switch sebagai root bridge, switch lain menjadi non-root bridge. Default priority adlah 32768 dan sanggup diubah.
  3. Menentukan Root Port yang menjadi root port adlah path yang paling akrab dengan root bridge. Untuk setiap non-root bridge hnya punya 1 root port.
  4. Menentukan desainated port dan non-desainated port.


Designated port adlah port yang forward dan non desainated port adlah port yang blocking. Untuk root bridge semua portnya adlah desainated port.

Switch dengan priority terendah, salah satu portnya akan menjadi non-desainated port atau port blocking. Jika priority sama maka akan dilihat MAC address terendah.STP akan menciptakan blocking atau shutdown pada salahsatu port untk mencegah terjadinya loop. Ketika link utama down maka port yang sebelumnya blocking akan menjadi forward. Port blocking ditunjukkan dengan warna merah.

STP memakai link cost calculation untk memilih root port pada non-root switch.
  1. 10 Gbps = Cost 2.
  2. 1 Gbps = Cost 4.
  3. 100 Mbps = Cost 19.
  4. 10 Mbps = Cost 100.



D. KESIMPULAN
Jadi dengan STP akan mencegah terjadinya salah satu port mati pada switch/terjadinya loop. 

E. REFERENSI
  • CCNA Lab Guide Nixtrain_1st Edition_Full Version.pdf
  • CCNA buat ngajar.pdf


Ya  hnya itu yang sanggup aku sampaikan, apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan serta penyampaian dalam article ini aku mohon maaf yang sebesar-besarnya, supaya bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu



Sumber https://rizkiarohmansyah.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment