Pendiri Meninggal, Perusahaan Cryptocurrency Utang Triliunan

Foto: Jack Taylor/Getty Images
Jakarta - Pengguna layanan penukaran mata uang digital atau cryptocurrency asal Kanada, QuadrigaCX tidak sanggup mengakses dana milik mereka. Alasannya ternyata cukup tragis, pendiri QuadrigaCX, Gerald Cotten gres saja meninggal dunia dan hanya ia yang tahu password penting untuk penyimpanannya.

Dilansir detikINET dari Gizmodo, Senin (4/2/2019) istri Cotten, Jennifer Robertson menyampaikan bahwa QuadrigaCX mempunyai utang sebesar USD 190 juta (Rp 2,6 triliun) kepada penggunanya dalam bentuk cryptocurrency dan uang.

Baca juga: Nilai Bitcoin Lebih Rendah Dari Biaya Menambangnya

QuadrigaCX pun mengajukan pelindungan kreditor alasannya mereka tidak sanggup mengakses dana yang disimpan di 'cold storage' atau perangkat fisik yang tidak terhubung dengan internet. Cold storage ini dipakai untuk melindungi dana milik pengguna dari hacker.

Sedangkan untuk dana yang sanggup diakses untuk tujuan transfer, disimpan dalam 'hot wallet' yang mempunyai nominal cryptocurrency lebih kecil. Tapi, Robertson tidak menjelaskan berapa banyak cryptocurrency yang disimpan di masing-masing penyimpanan.

Robertson menyampaikan bahwa hanya Cotten yang mempunyai susukan untuk mengurus dana dan koin yang dipegang oleh QuadrigaCX, dan tidak ada anggota tim lain yang mempunyai akses.

QuadrigaCX pun pada pertengahan bulan Januari mengumumkan bahwa Cotten meninggal pada 9 Desember 2018 alasannya komplikasi jawaban penyakit Crohn ketika sedang berada di India.

Robertson sendiri ketika ini memegang laptop milik Cotten, tapi ia mengaku tidak tahu password yang dipakai oleh suaminya. Ia juga menyampaikan bahwa Cotten tidak meninggalkan data bisnis untuknya. Seorang jago yang direkrut oleh QuadrigaCX juga tidak berhasil membobol enkripsinya.

Baca juga: 'Nilai Bitcoin Bakal Anjlok Menjadi Nol'

Elvis Cavalic, seorang pelanggan QuadrigaCX asal Calgary, Kanada pun mengaku kapok memakai cryptocurrency alasannya ia tidak sanggup menarik dananya sebesar USD 15 ribu.

"Saya mungkin akan menghindari cryptocurrency di masa depan. Mereka meninggalkan kita tanpa kepastian. Saya sudah mempersiapkan diri untuk hal terburuk," ujarnya.