Jenis - Jenis Dioda Beserta Fungsinya - Calon Teknisi | Free Download BIOS

Calon Teknisi | Free Download BIOS

Free download BIOS, Schematic, Boardview & Kursus Teknisi Laptop Online Interaktif.

Jenis - Jenis Dioda Beserta Fungsinya

Share This


Seperti pada postingan sebelumnya yang telah dijelaskan mengenai pengertian dioda. Pada kesempatan kali ini kami akan menulas wacana jenis-jenis dioda beserta fungsinya.

            Ada banyak sekali jenis dioda yang dibentuk sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, ibarat dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (Layar LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.
 

1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda penyearah adlah jenis dioda yang terbuat dari materi Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Setips umum dioda ini disimbolnya.

 
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
Gambar 1. dioda penyearah
2. DIODA ZENER 
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari materi dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada kawasan reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 hingga 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen elektronik kerabat dioda yang berjulukan Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda sanggup makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya gres terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada Zener sanggup terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datashet ada Zener yang mempunyai tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya digunakan untk pengamanan rangkaian sesudah tegangan Zener.


Gambar 2. dioda zener
Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau beban.
3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE ) 
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan abreviasi Layar LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama ibarat dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan Layar LED, yaitu :
- Sebagai llampu indikasi,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir setips total. Simbol,
  bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan Layar LED adlah materi Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan materi GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , Layar LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna 
TABEL Layar LED DAN TEGANGANYA
Warna
Tegangan Maju
 Merah
1.8 volt
Orange
2.0 volt
Kuning
2.1 volt
Hijau
2.2 volt
Gambar 3. dioda Layar LED
Sedangkan besar arus maju suatu Layar LED standard adlah sekitar 20 mA. Karena sanggup mengeluarkan cahaya, maka pengujian Layar LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.

Layar LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:

* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan infmemory ramerah
* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) – biru
* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) – biru
Layar LED biru dan putih
Layar LED biru pertama kali dan sanggup dikomersialkan memakai substrat galium nitrida. Layar LED ini ditemukan oleh Shuji Naandara tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
Layar LED ini kemudian terkenal di penghujung tahun 90-an. Layar LED biru ini sanggup dikombinasikan ke Layar LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untk membuat cahaya putih.
4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Dioda cahaya ini bekerja pada kawasan reverse, jadi hnya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untk dioda cahaya dengan materi dasar germanium dan 1A untk materi silikon. Kuat cahaya dan temperature keliling sanggup menaikkan arus bocor tersebut alasannya yakni sanggup mengubah nilai resistansinya dimana semakin berpengaruh cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adlah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adlah dalam alat pengukur berpengaruh cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tingi sedangkan jikalau disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.
Gambar 4. dioda foto.
5. DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jikalau diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse ibarat dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adlah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat akseptor radio dan televisi di bab setting bunyi (Audio). 
Gambar 5. dioda varactor
6. DIODA SCHOTTKY (SCR)
            DIODA SCR abreviasi dari Silicon Control Rectifier. Adalaah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adlah gate(G).SCR sering disebut Therystor. SCR bahwasanya dari materi adonan P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Gambar 6. dioda schottky.
Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang.
sumber:http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta-fungsinya.html

Sumber http://ilmuserviskomputer.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment