Skandal Persekongkolan Pialang Saham Dan Hacker - Calon Teknisi | Free Download BIOS

Calon Teknisi | Free Download BIOS

Free download BIOS, Schematic, Boardview & Kursus Teknisi Laptop Online Interaktif.

Skandal Persekongkolan Pialang Saham Dan Hacker

Share This
Ilustrasi. Foto: ThinkstockIlustrasi. Foto: Thinkstock

Jakarta - Sangat banyak hal yang sanggup terkena efek dari agresi peretasan. Salah satunya peretasan yang sanggup mengubah sebuah press release menjadi laba puluhan juta dolar.

Adalah Ivan Turchynov, Oleksandr Ieremenko, dan Vadym Iermolovych, tiga orang hacker asal Ukraina yang terlibat dalam perkara peretasan server perusahaan semacam Business Wire, dan menjual informasi yang mereka sanggup kepada para pialang saham dan menerima laba sangat besar dari aksinya itu.

Perusahaan newswire ibarat Business Wire sanggup dibilang menjadi sentra informasi untuk bermacam perusahaan, alasannya yaitu mereka mendapatkan banyak sekali press release, pengumuman perubahan perundangan, dan banyak sekali macam informasi terkait perusahaan, dan lalu berbagi ulang informasi tersebut ke media massa.

Namun jikalau informasi itu sanggup didapat sebelum waktunya, tentu akan menjadi laba bagi para pialang saham, alasannya yaitu mereka akan sanggup memprediksi nilai saham mana yang akan naik atau turun dari informasi tersebut.



Dari sinilah kolusi antara trio hacker Ukraina itu dengan pialang saham dimulai. Mereka mulai meretas tiga perusahaan newswire asal Amerika Serikat memakai banyak sekali metode, dari mulai SQL injection, phising email, dan menyusupkan malware yang tujuannya untuk menerima jalan masuk ke server perusahaan newswire tersebut.

Setelah mendapatkan akses, mereka akan menerima seruan dari para pialang saham yang terlibat untuk mencari press release dari sejumlah perusahaan tertentu. Kemudian press release yang sudah didapat itu akan diunggah ke server tertentu supaya sanggup diakses oleh para pialang saham.

Bayaran yang diterima oleh ketiga hacker itu yaitu 40% dari laba yang didapat oleh pialang saham.

Sejak awal 2012, ketiga newswire yang menjadi korban peretasan ini -- Business Wire, PR Newswire, dan Marketwired -- sebetulnya tak pernah berhenti menambah lubang dan menghapus malware yang ada di server mereka. Namun para hacker tetap sanggup kembali menembusnya.

PR Newswire sendiri pada Maret 2012 mempekerjakan perusahaan cybersecurity berjulukan Stroz Friedberg untuk meningkatkan keamanan servernya. Saat itulah malware milik Turchynov tertangkap lembap dan berhasil dihapus.

Namun pada 30 Mei 2012, Ieremenko berhasil kembali mengakses server Newswire dan melanjutkan aksinya itu. Kemudian pihak US Secret Service tetapkan untuk meminta santunan dari tubuh intelijen Ukraina untuk menilik agresi Turchynov dan kesehariannya.

Dari situ terungkap kalau Turchynov aktif di sebuah grup yang berisi 10 orang lain berusia 20an tahun, termasuk Ieremenko dan Iermolovych. Mereka memiliki uang yang sangat banyak yang tak terperinci asalnya dari mana.

Turchynov disebut memiliki rumah di daerah berjulukan Koncha-Zaspa, yang merupakan tempat elit di Kiev, ibukota Ukraina. Di media sosialnya pun ia kerap memamerkan koleksi jam emas, senjata, kendaraan beroda empat mewah, dan foto-foto bersama temannya di klub malam di Kiev.



Akhirnya pada Novmeber 2012, pihak berwajib Ukraina bekerja sama dengan US Secret Service dan FBI menggerebek 9 properti di Kiev yang terkait dengan hacker tersebut. Hasilnya yaitu penyitaan laptop milik Ieremenko dan Yurchynov, menemukan ratusan press release dan catatan percakapan yang terkait denah peretasan itu.

Bahkan Special Agent US Secret Service Alexander Parisella sempat menginterogasi Turchynov, Ieremenko dan sejumlah hacker lainnya terkait agresi mereka. Namun pihak AS tak sanggup mengambil langkah lebih lanjut, alasannya yaitu Ukraina tak sanggup mengekstradisi warganya sendiri.

Para pelaku -- ketika itu -- tak ada yang dijatuhi eksekusi di Ukraina alasannya yaitu mereka juga tak pernah mendapatkan seruan semacam ini dari pihak AS. Ternyata, tubuh intelijen Ukraina pun ada 'main' dengan Turchynov.

"Saat itu, beliau membayar polisi. Bukan membayar tepatnya. Ia memperlihatkan koleksi jam tangannya yang bernilai setengah juta (dolar). Ia memperlihatkan rumahnya. Ia memperlihatkan Bentley-nya, dan pihak berwajib Ukraina mengatakan, 'Oke anda kini bekerja untuk kami atau anda akan pergi ke Amerika'," ujar seseorang yang sanggup mengontak Turchynov ketika itu.

Setelah banyak sekali perjalanan yang berliku, ketiga hacker ini tertangkap pada 2016, diadili, dan dijatuhi eksekusi pada 2017, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (23/8/2018).

Kisah ini memperlihatkan bagaimana agresi hacker sanggup mengubah denah insider trading. Dari yang tadinya membutuhkan orang dari dalam perusahaan untuk sanggup memberi informasi mengenai kondisi perusahaan menjadi hacker yang sanggup mengambil informasi banyak perusahaan sekaligus dari sebuah agresi peretasan.

Pihak berwajib di Amerika Serikat menyebut agresi ketiga hacker Ukraina ini sebagai perkara penipuan sekuritas terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

No comments:

Post a Comment