Xiaomi Mi 9. New Delhi - Pertarungan Samsung melawan Xiaomi makin seru, khususnya di India. Xiaomi melancarkan taktik gres untuk memperlebar jarak dari kejaran Samsung.
Bertahun-tahun jadi vendor nomor satu di negara itu, Samsung disalip Xiaomi tahun silam dengan market share 24% banding 28%. Meski kalah soal volume penjualan, Samsung masih menang secara pendapatan, menurut riset dari Counterpoint Research.
Samsung belakangan menyerang balik dengan kedatangan Galaxy M serta versi gres Galaxy A yang menyasar bermacam-macam rentang harga. Untuk mempertahankan posisinya, Xiaomi pun makin bernafsu menggeber penjualan secara offline.
Sejauh ini, pertumbuhan penjualan Xiaomi terutama didukung toko online menyerupai Amazon dan Flipkart, yang secara operasional juga lebih rendah biaya. Tapi penjualan offline dipandang perlu untuk lebih erat pada konsumen yang juga sanggup mencoba produk secara langsung.
"Cerita sukses terbesar kami ialah di offline, termasuk menggaet lebih banyak kawan dan lebih banyak Mi Home," ucap Manu Kumar Jain, Vice President Xiaomi yang dikutip detikINET dari Gizmochina.
Ia menyatakan Xiaomi akan memperbanyak Mi Store dan retail pihak ketiga yang jadi mitra. Mereka berambisi mendirikan hingga 5.000 Mi Store di pedesaan India.
"Kami juga akan meluncurkan produk kategori baru. Secara keseluruhan, perusahaan bekerja dengan anggun di India. Dari perspektif bisnis smartphone, kami kini nomor 1 untuk 6 kuartal berturut-turut dengan margin besar," klaim Janu.
Selain itu, Xiaomi juga menggelontorkan investasi gres ke India senilai USD 507 juta. Tapi terutama uang itu akan ditujukan untuk pengembangan produk selain smartphone menyerupai pemurni air, laptop, hingga mesin cuci.
No comments:
Post a Comment